1. Geografi
Menempati area seluas 462.840 kilometer persegi, Papua Nugini adalah negara terbesar ke-54 di dunia. Papua Nugini memiliki daerah dataran tinggi terpadat, yang sebagian besar ditutupi dengan hutan hujan tropis. Hutan hujan yang lebat itu dapat ditemukan di dataran rendah dan pesisir, serta daerah lahan basah yang sangat besar di sekitar sungai Sepik dan Fly. Daerah tersebut membuat pemerintah Papua Nugini sendiri menjadi kesulitan mengembangkan infrastruktur transportasi. Beberapa daerah hanya dapat diakses dengan berjalan kaki atau dengan pesawat udara.
2. Budaya
Diperkirakan lebih dari seribu suku adat hidup berdampingan di Papua Nugini. Karena keberagaman ini, banyak ekspresi budaya yang muncul di negara tersebut. Masing-masing suku telah menciptakan bentuk-bentuk ekspresif tersendiri dalam seni, tari, persenjataan, kostum, menyanyi, musik, arsitektur dan masih banyak lagi. Sebagian besar dari kelompok-kelompok budaya tersebut juga memiliki bahasa sendiri. Mereka umumnya tinggal di desa-desa, dan mengandalkan pertanian subsisten. Di beberapa daerah, beberapa suku masih berburu dan mengumpulkan tanaman liar (seperti akar ubi) untuk makanan mereka.
3. Transportasi
Transportasi di Papua Nugini sangat terbatas karena kondisi geografi negara tersebut yang berada di daerah pegunungan. Port Moresby, yang merupakan ibukota Papua Nugini, bahkan tidak memiliki jalan penghubung dengan kota-kota besar lainnya, dan masih banyak desa-desa terpencil di Papua Nugini yang hanya bisa dijangkau dengan pesawat udara atau berjalan kaki. Akibatnya, perjalanan udara menjadi transportasi paling penting dan berharga paling tinggi di Papua Nugini.
4.Agama
Pemerintah menegakkan hak konstitusional untuk kebebasan berbicara, berpikir, dan beragama. Sensus tahun 2000 menemukan bahwa 96 persen dari masyarakat Papua Nugini memeluk Kristen. Namun, masih ada banyak warga yang menggabungkan agama Kristen dengan beberapa praktik keagamaan tradisional setempat. Dan sekitar 4.000 orang di Papua Nugini mengidentifikasi diri mereka sebagai Muslim. Agama-agama tradisional di Papua Nugini juga seringkali digolongkan animisme. Beberapa juga cenderung memiliki unsur pemujaan leluhur.
5. Perekonomian
Papua Nugini kaya akan sumber daya alam, termasuk mineral dan sumber daya terbarukan, seperti hutan, laut, dan pertanian. Medan yang terlalu kasar, termasuk daerah gunung dan lembah, rawa-rawa dan pulau-pulau, dan tingginya biaya pengembangan infrastruktur, dikombinasikan dengan faktor-faktor lain, termasuk hukum dan ketertiban dan sistem kepemilikan tanah adat, membuat pengembang luar sulit masuk ke Papua Nugini. Sementara itu, pengembang lokal juga terhalang oleh kurangnya investasi di bidang pendidikan, kesehatan, ICT dan akses keuangan.
#papua
#ghanesatoursamarinda
#samarinda
#kaltim
Minggu, 25 November 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blogger templates
Popular Posts
-
UMRAH BERKAH BERKAH PLUS DUBAI start from 2.370 USD starting jakarta Keberangkatan 25 Desember 2018 30 Januari 2018 25 Februari 2018 19 Ma...
-
Program Kuliah Singkat Langsun Kerja Ghanesa College, Lembaga Pendidikan Multi Profesi yang berbasis kuliah singkat , Langs...
-
Mau Study Tour tapi khawatir bahwa programnya hanya hura-hura dan peserta tidak mendapatkan manfaat pembelajaran? Ini adalah program tep...
0 komentar:
Posting Komentar